Lama tak terdengar kabarnya, mantan pentolan dan pemegang Group Maspion, Alim Satria, ternyata kini mengembangkan group bisnis sendiri. Group baru tersebut dinamai Satoria Group yang bergerak di bidang hospitality, property, manufacturing, entertainment, trading dan services. Setelah pisah dan menjual sahamnya di Group Maspion yang didirikan ayahya, Alim Satria langsung fokus menggenjot bsinis sendiri. Kini bisnisnya yang sudah berjalan antara lain pengembang perumahan, mal, industrial estates dan mixed development building. Bahkan juga sudah mengembangkan beberapa industri manufaktur baru.
Tampaknya tak sulit dengan pengalaman dan reputasinya bagi Alim Satria untuk membesut bisnis sendiri, di luar dari Group Maspion yang kini dipimpin kakaknya, Alim Markus. Alim Satria sudah banyak makan garam dalam pengelolaan bisnis. Mantan co-owner dan Managing Director Maspion Group (1976 – 2013) ini ikut membantu Maspion Group dalam membesarkan PT. Siam Maspion Terminal, Maspion LPG storage tank, Maspion Square Mall, Singapore National Academy International School dan PT Alumindo Tbk. Setelah reda keributan pemberitaan soal penjualan tanah, Alim Satria tampaknya memilih mundur dari Maspion Group dan menjual sahamnya Maspion Group yang didirikan Alim Husin sejak 1971 tersebut.
"Setelah permasalahan berlalu, maka saya dan keluarga saya memutuskan mengakhiri karir saya di Maspion Grup dan menjual seluruh saham saya yang ada pada Maspion Grup, dan mulai merintis bisnis saya sendiri bersama Istri dan anak-anak saya tercinta dengan mendirikan SATORIA GROUP, perusahaan yang bergerak dalam bidang sektor Properti, Industri, Perhotelan, Trading dan Jasa," ungkap Alim Satria dalam sebuah release-nya.
Alim Satria yang kini merupakan shareholder dan President Director Trillium Office and Residence ini terus ekspansi di bisnis-bisnis yang mulai dikembangkannya. Di bisnis properti, antara lain Satoria Group mengembangkan mall CITY MARK SATORIA di Makassar, lalu SATORIA HOTEL, sebuah hotel bintang 4 di Jl. Adisucipto KM 8, Sleman, Yogyakarta. Juga membangun gedung tower perkantoran Satoria Tower di Surabaya. Hotelnya di Yogyakarta yang memiliki 144 kamar tersebut kini juga sudah eksis di Kota Gudeg tersebut.
Bahkan Satoria Group juga sudah mengembangkan sayap bisnisnya di bidang manufaktur dengan mendirikan dua pabrik baru, Satoria Pharma dan Satoria Agro dan di Desa Sambisirah, Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Group ini masuk di bisnis farmasi karena melihat kebutuhan cairan infus di dalam negeri yang mencapai lebih dari 150 juta botol per tahun. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkatkan seiring dengan program pemerintah dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pelayanan BPJS. Satoria Group melihat adanya kesenjangan antara pasokan dan kebutuhan cairan infus sebagai peluang bisnis dengan mendirikan pabrik Satoria Pharma. Untuk tahap awal, pabrik Satoria Pharma akan memproduksi cairan infus 50 juta botol per tahun, namun kedepan akan dikembangkan menjadid total kapasitas pabrik 110 juta botol per tahun.
Di bisnis agro, Satoria Agro memproduksi sweetener, creamer dan faarmer beserta turunannya. Saat ini, pabrik memiliki kapasitas produksi untuk sweetener sebesar 50.000 ton per tahun, sedangkan untuk creamer dan farmer sebesar 15.000 ton per tahun. Produk ini menyasar pasar dalam negeri. Kedepan, perushaan ini juga akan melakukan pengembangan produk khusus yang memberikan nilai tambah dan diminati pasar.
Yang pasti, menarik menyimak prinsip Alim Satria, "meskipun saya telah meninggalkan Maspion Grup, namun Family is Family, keluarga tetaplah keluarga. Saya dan keluarga tetap menjalin hubungan baik dengan dengan Maspion Grup, karena dari sanalah saya ditempa belajar kehidupan dan berusaha keras menjadi pelaku usaha yang sukses hingga saat ini". Tentu saja menarik menyimak kiprah bisnis Satoria Group ini kedepan dan menarik disimak akan seberapa cepat Alim Satria dan anak-anaknya memacu laju bisnis Satoria Group.
Sudarmadi
(HP 081 384 160 988)